Monosodium glutamat atau MSG adalah zat aditif penambah rasa yang umumnya ditambahkan ke banyak makanan kaleng, makanan khas China, dan daging olahan. MSG juga tersedia secara alami di beberapa sayuran, buah-buahan, dan keju. Pada dasarnya MSG adalah bahan kimia yang aman jika ditambahkan ke makanan, tetapi beberapa orang menunjukkan beberapa gangguan kesehatan dan efek samping setelah mengkonsumsi MSG hingga dinyatakan memiliki alergi MSG.

Banyak dokter berpendapat bahwa seseorang dapat terkena alergi MSG karena “respon alergi” tidak dimediasi IgE. IgE adalah antibodi yang memicu reaksi alergi pada sistem kekebalan tubuh. 

Karena gejala yang berhubungan dengan MSG tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh, maka kita tidak dapat menyebut gejala gangguan kesehatan yang timbul setelah mengkonsumsi MSG sebagai alergi yang sebenarnya. Tapi tetap saja orang awam lebih mengenalnya dengan alergi MSG.

Gejala Alergi MSG

Gangguan kesehatan yang pernah disebut sebagai sindrom restoran China ini adalah sekelompok reaksi merugikan yang sering disalah artikan sebagai alergi makanan. Mungkin lebih tepatnya, alergi MSG bukanlah alergi yang sebenarnya, melainkan ketidak toleransinya tubuh terhadap suatu bahan makanan. Beberapa gejala yang bisa kamu rasakan yang mengindikasikan alergi MSG adalah:

  • Kesemutan hingga nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Dada terasa berat, nyeri, dan sensasi terbakar
  • Jantung berdebar
  • Sesak nafas
  • Pembengkakan di wajah dan tenggorokan
  • Wajah kemerahan
  • Kaku hingga mati rasa pada bagian belakang leher, bahu, dan lengan
  • Mual

Cara Mengatasi Alergi MSG

Reaksi permasalahan kesehatan tubuh yang disebabkan oleh MSG bisa dialami dengan gejala ringan hingga berat. Namun, tidak ada pengobatan khusus untuk gejala alergi MSG yang kompleks, meskipun obat yang dijual bebas dapat digunakan untuk mengobati gejala-gejala alergi secara terpisah. Misalnya, Acetaminophen atau Paracetamol yang dapat meredakan sakit kepala.

Umumnya, reaksi alergi ringan seperti kesemutan dan sakit kepala bisa hilang dengan sendirinya. Namun, gejala alergi MSG yang lebih serius bisa mengancam jiwa sehingga segera memerlukan perawatan medis, salah satunya dengan pemberian suntikan epinefrin

Segera dapatkan bantuan medis darurat jika kamu mengalami sesak napas, jantung berdebar-debar, dada terasa berat, dan pembengkakan bibir hingga tenggorokan. Sebab, tanda-tanda tersebut dapat menjadi indikasi reaksi alergi yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis

Hindari Konsumsi MSG Berlebihan Untuk Mengurangi Resiko Alergi MSG

Cara paling efektif untuk menghindari resiko terkena alergi MSG adalah dengan tidak sering mengkonsumsi makanan ber-MSG. Meskipun ada sedikit bukti ilmiah untuk mendukung hubungan antara MSG dan reaksi tubuh, BPOM mewajibkan label makanan untuk mencantumkan MSG sebagai salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam makanan tersebut. 

Kamu bisa menemukan istilah lain yang juga merupakan MSG, antara lain:

  • Monosodium glutamate
  • Hydrolyzed vegetable protein (Protein nabati terhidrolisis)
  • Autolyzed yeast (Ragi yang diautolisis)
  • Hydrolyzed yeast (Ragi terhidrolisis)
  • Yeast extract (Ekstrak ragi)
  • Soy extracts (Ekstrak kedelai)
  • Protein isolate (Isolat protein)

Terlepas dari kepercayaan bahwa ada yang namanya alergi MSG, masih banyak industri makanan yang bergantung pada penggunaan MSG. Jika kamu mencari produsen bahan makanan MSG dan vetsin, kamu bisa bergabung menjadi mitra dengan soebigroup.com karena mereka sudah berpengalaman dalam menjadi distributor MSG ke berbagai perusahaan industri makanan.