Ternyata ada bahaya mengemudikan mobil. Tapi bahaya ini hanya himbauan untuk mengurangi intensitas mengemudi, bukan meminta Anda berhenti mengemudi. Kalau semua orang berpikir mengemudi terlalu berbahaya dan tidak mau mengemudi lagi, lalu siapa yang akan mengemudikan mobil dan siapa yang akan menjadi supir?
Kadang informasi di internet terlalu menakut-nakuti, meski pada kenyataannya fakta di lapangan benar begitu. Tapi marilah bijak dengan informasi mengenai bahaya mengemudi sendiri yang saya kutip Liputan 6.
Bahaya Mengemudi Sendiri Bisa Bikin Gemuk
Pada sebuah penelitian yang dilansir dari The Sun, ilmuwan dari Australian Catholic Inoversity’s Institute for Health and Ageing di Sydney, New South Wales, menyebutkan bahwa mengemudi lebih dari satu jam per hari bisa menambah bobot tubuh sebanyak 2.3 kilogram.
Data ini diambil dari perbandingan para pengemudi yang menghabiskan waktu 15 menit dalam mengemudi dan pengemudi yang mengemudi selama 1 jam. Hasilnya pengemudi 15 menit tidak mendapatkan berat badan bertambah yang besar, dan pengemudi 1 jam itu lebih terkena dampak beban bertambahnya berat badan.
Penelitian ini disurvey kepada 2.800 orang dewasa yang telah diperiksa indeks massa tubuhnya (BMI). Data-datanya bisa dipercaya dan terbukti benar karena dilakukan pada ribuan pengemudi.
Temuan lain juga mengatakan mereka yang terlalu banyak menghabiskan waktu di belakang kemudi bisa membuat lingkar pinggang melebar sebanyak 1,5 cm. Selain itu sebuah fakta bahwa pria lebih banyak menghabiskan waktu di belakang kemudi daripada wanita, membuat mereka terkena risiko penyakit lebih tinggi, seperti terkena penyakit jantung dan diabetes.
Bahaya Mengemudi Sendiri Bisa Kena Risiko Prostat
Penelitian ini tidak secara langsung meneliti pengemudi yang terlalu lama mengemudi bisa terkena prostat. Tapi penelitiannya tentang pria dengan perut besar terkena prostat. Para ilmuwan di Universitas Oxford, mereka mengatakan bahwa pria dengan perut besar berisiko tinggi terkena kanker prostat.
Setiap kali lingkar perut bertambah 4 inci (10 cm), risiko kematian akibat penyakit prostat juga makin tinggi.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dr Aurora Perez-Cornago, dari The Nuffield Department of Population Health. Ukuran tubuh dan kanker prostat masalahnya lebih kompleks daripada yang dikira. Ini bisa menjadi variatif baru dan perlu perhatian lebih.
Baca Juga : 6 Penyebab AC Mobil Tidak Dingin dan Hanya Mengeluarkan Angin
“Dipastikan, pria yang memiliki perut besar (lemak tubuh) meningkatkan risiko kanker prostat dan kematian,” ucap Dr Aurora Perez-Cornago.
Perut besar tak hanya disebabkan mengemudi. Ini cuma dua hal yang disangkut pautkan karena keduanya menjadi sebab-akibat yang saling berhubungan. Kita butuh pemikiran terbuka soal masalah ini. Tidak serta merta Anda memaknai bahwa mengemudi sendiri bisa menyebabkan Anda meninggal. Itu benar, bisa jadi, bahkan sebelum Anda gemuk pun bisa meninggal karena kecelakaan mobil.
Dari penjelasan ini diharapkan orang-orang lebih khawatir dengan kesehatannya karena penyakit datang dari mana saja. Dengan tahu apa saja bahayanya, Anda bisa mengantisipasi masalah tersebut dengan olahraga. Karena mana mungkin kita menghindari mengendarai mobil?