Mangkok cap ayam, mangkok yang legend, karena desainnya yang klasik dan sudah digunakan dari dulu sampai sekarang. Keberadaannya tidak tergerus zaman. Sampai sekarang Anda masih bisa menemukannya, dia masih terjual bebas di toko offline maupun online.
Berpuluh-puluh tahun kita hidup dengan mangkok ini. Tahukah Anda dengan kisah di baliknya? Ternyata mangkok ini memiliki kisahnya, dan kisah itu kisah yang romantis.
Kisah Romantis di Balik Mangkok Cap Ayam
Kisah ini dimulai pada tahun 1465 – 1487, atau pada masa Dinasti Ming. Saat itu Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina kepada pengrajin. Ia berencana menyerahkan cawan yang dibuat dengan teknik doucai itu kepada istrinya, dan dirinya sendiri.
Ada makna kenapa cawan itu diberi gambar ayam. Cawan ayam dinamai dengan Jigangbei. Kata ‘ji’ yang berarti ayam mirip artinya dengan ‘ji’ yang berarti rumah. Lalu ada gambar pohon pisang dengan dedaunan lebar di samping ayam tersebut, yang memiliki makna keberuntungan untuk keluarga
Pada saat itu juga, cawan yang mereka miliki memiliki beberapa gambar. Yaitu ayam jago, ayam betina, anak ayam dan sebuah tumbuhan atau pohon pisang. Yang jika disimpulkan, seperti sebuah keluarga yang bahagia dan makmur. Keberadaan gambar anak ayam juga melambangkan ungkapan banyak anak banyak rezeki. Kaisar itu juga memberikan cawan sebagai tanda cinta kepada istrinya. Sehingga makna cawan ayam menjadi semakin dalam di balik kegunaannya yang digunakan minum.
Baca Juga : Cuma Rp 10.000, Sikat Gigi Bamboo Ramah Lingkungan dan Nyaman
Cawan tersebut sangat disukai oleh Kaisar-Kaisar yang memerintah pada masa itu. Mereka berani membayar tinggi untuk cawan tersebut. Bahkan Kaisar Qian Long yang memerintah tahun 1735 – 1796 sampai membuatkannya puisi.
Mangkuk itu pun diproduksi dalam jumlah massal. Jika diproduksi massal, berarti warga menengah ke bawah hingga ke atas dapat menggunakannya. Jadi sebagai pembeda level kekayaan dan kepantasan mereka, masyarakat menengah ke bawah menggunakan mangkok gambar ayam, dan untuk kalangan atas memakai mangkok gambar naga, phoenix dan motif lainnya yang lebih mahal harganya.
Di Indonesia, mangkok cap ayam bergambar ayam jago dan sebuah tanaman berbunga merah dan berdaun lebar saja. Harganya sangat terjangkau, meski murah tapi nilai ke-antikannya membuatnya tetap istimewa.